Rabu, 06 April 2011

UJIAN KEIMANAN

UJIAN KEIMANAN ( Dialog manusia dengan Al Quran )


1. Kenapa aku diuji ?

“Apakah manusia mengira bahwa, mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman” dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al ‘Ankabut ; 2-3)


2. Kenapa aku tidak mendapatkan apa yang aku idam-idamkan ?

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 216)


3. Kenapa ujian seberat ini ?

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
(QS.Al Baqarah : 286)


4. Dengan apa aku diuji ?

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.”
(QS. Al Anbiyaa’ : 35)

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 155)


5. Rasa frustasi ?

“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman. (QS. Ali Imran : 139)


6. Bagaimana aku harus menghadapinya ?

“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS. Ali Imran : 200)

“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (QS. Al Baqarah : 45)




7. Apa jalan keluarnya ?

“Maka barang siapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (syurga), maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan).” (QS. Al Lail : 5 – 7)

“Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.”
(QS. Ath Thalaq : 7)


8. Apa yang aku dapat dari semua ini ?

“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan surga untuk mereka.” (QS. At Taubah : 111)

“Dari Abu Said Al-Khudri dan dari Abu Hurairah radhiallahu anhuma dari Nabi Shallaahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda : Tidaklah seorang muslim tertimpa sesuatu kelelahan atau penyakit, atau kekhawatiran, atau kesedihan atau gangguan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya.”
(HR. Al Bukhari dan Muslim ) (Kitab shahih Bukhari no.5642, dan Kitab shahih Muslim no. 2573)


9. Kepada siapa aku berharap ?

“Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.” (QS. At Taubah : 129)


10. Aku tak dapat tahan lagi ?

“Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.” (QS. Yusuf : 87)

1 komentar:

  1. assalamualaikum ...
    postingan ini sangat bagus,tapi saya mau nanya
    apakah kita berdosa jika kita putus asa dalam menghadapi setiap ujian yang allah berikan kepada kita ?

    BalasHapus