Dikutip dari karya Harun Nasution
Ilmu lapisan bumi
“Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi dahulu adalah sesuatu yang padu kamudian Kami pisahkan antara keduanya. Dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, maka mengapa mereka tiada beriman?” (QS. Al Anbiya : 30)
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya?’ (Yang bersifat demikian) itulah Tuhan semesta alam. Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh diatasnya. Dia memberkahinya dan menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuninya) dalam empat masa. Penjelasan itu sebagai jawaban bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit sedangkan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, ’Datanglah kamu keduanya menurut perintahKu dengan suka hati atau terpaksa.’ Keduanya menjawab, ’Kami datang dengan suka hati….’ ” (QS. Fushshilat : 9-11)
Para ilmuwan telah menemukan bahwa bumi, matahari dan planet-planet, serta benda-benda langit lainnya semula adalah berupa nebula (sekumpulan bintang di langi yang tampak seperti massa debu dan gas berpijar dan bercahaya di luar angkasa), kemudian bumi terpisah dari kumpulan ini.
Terjadinya bumi
”Bumi sesudah itu dihamparkanNya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya dan menumbuhkan tumbuhan-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkannya dengan teguh.” (QS. An Nazi’at : 30-32)
Bentuk bumi
”Bumi sesudah itu dihamparkanNya.” (QS. An Nazi’at : 30)
”Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya.” (QS. Ar Rahman : 17)
”Dia menggulungkan malam atas siang dan menggulungkan siang atas malam.” (QS. Az Zumar : 5)
”Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Yasin :40)
Gunung yang bergerak
”Kamu lihat gunung-gunung itu, lalu kamu sangka ia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan seperti jalannya awan….” (QS. An Naml : 88)
14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namun dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.
Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah “continental drift” atau “gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13).
Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an.
Pengerutan bagian tepi-tepi bumi
”Apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya kami mendatangi daerah-daerah (orang kafir) lalu kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya. Allah menetapkan hukum (menurut kehendakNya) tidak ada yang dapat menolak kehendakNya. Dialah Yang Mahacepat hisabNya.” (QS. Ar Ra’d : 41)
”Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan bapak mereka kenikmatan (hidup di dunia) hingga panjanglah umur mereka. Apakah mereka tidak melihat bahwa kami mendatangi negeri orang (kafir) lalu kami kurangi luasnya dari segala penjurunya, maka apakah mereka yang menang ?” (QS. Al Anbiya : 44)
Keseimbangan bumi
Ilmu modern menerangkan bahwa gunung terjadi dari dua lempeng raksasa yang saling bertumbukan. Bagian dari lempengan itu ada yang melipat ke bawah dan ke atas. Ahli geologi menyatakan, fungsi gunung adalah sebagai isotasi, yakni kesetimbangan dalam kerak bumi yang terjaga oleh aliran materi bebatuan di bawah permukaan akibat tekanan gravitasi
”Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan gunung-gunung itu sebagai pasak ?” (QS. An Naba : 6-7)
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka…” (QS. Al Anbiya : 31)
”Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu.” (QS. An Nahl : 15)
Perbedaan tanah di bumi
”Di bumi itu terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanam-tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Ra’d : 4)
Perembesan air
“Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, Lalu, Kami jadikan air itu menetap di bumi. Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.” (QS. Al Mu’minun : 18)
Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus. Lalu, Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanam-tanaman yang daripadanya (dapat) makan binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiri. Maka, apakah mereka tidak memperhatikan ?” (QS. As Sajdah : 27)
”Katakanlah, ’Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering, maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu ?” (QS. Al Mulk : 30)
”Atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi.” (QS. Al Kahfi : 41)
Pancaran air dari bebatuan
”Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal, diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya, diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya, dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Baqarah : 74)
Gambling 101: What does the gambling word mean? - Mapy
BalasHapusGambling 101: What does the gambling word 대구광역 출장샵 mean? · Gambling 101: 경상남도 출장마사지 What does the 김해 출장마사지 gambling word mean? · Gambling 101: What 속초 출장안마 does the gambling word mean? · Gambling 101: What does 서산 출장안마 the gambling